bsi explore

Kelompok mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang bertugas Lengkong Wetan, Tangerang Selatan, keluar sebagai Juara 1 kategori Video Reels Terbanyak. Mereka kayak orang pacaran baru tiap hari update. Belum sempat netizen nonton yang kemarin, eh udah muncul yang baru.

Juara 2 disabet kelompok mahasiswa UBSI yang bertugas Ridogalih dari Bekasi yang tetap semangat meski sinyal suka ngilang pas upload. Sementara kelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Pasirmukti, Karawang, dapet Juara 3, membuktikan bahwa jumlah video bisa jadi senjata kalau dikombinasikan sama konsistensi dan kopi sachet.

Tapi urusan kreatif mah beda cerita. Di kategori Video Reels Terkreatif dan Unik, sekelompok mahasiswa UBSI Tanjung Anom dari Tangerang jadi jawaranya. Kreativitas mereka mungkin lahir dari listrik mati, jadi anak-anaknya mikir out of the box sambil ngelamun. Kelompok mahasiswa UBSI di Ciomas, Bogor menyusul di posisi dua, dan Telagasari dari Karawang di posisi tiga, masing-masing bawa nuansa lokal yang dikemas kayak trailer film pendek.

Kalau yang satu ini urusannya sama cinta, eh, like maksudnya. Di kategori Video Reels Like Terbanyak, kelompok mahasiswa UBSI di Desa Kemang dari Bogor sukses bikin netizen jatuh hati dan pencet tombol cinta. Karang Anyar, Bekasi di posisi dua dan Selajambe, Sukabumi di posisi tiga, semua membuktikan bahwa jempol netizen itu bisa jadi bentuk penghargaan yang sangat tulu atau karena kontennya ada kucing lucu.

Kategori Video Favorit punya pemenang dari kelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Tanjung Saleh, Kalimantan Barat. Bayangin bikin konten kece di tengah kebun sawit dan suara jangkrik, dan tetap bisa mencuri hati juri. Sementara kelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Burikan, Klaten dan Perbawati dari Sukabumi juga nggak mau kalah, nunjukin bahwa favorit itu nggak selalu soal viral, kadang soal vibes.

Masuk ke dunia visual diam-diam tajam, yaitu Lomba Fotografi. Sekelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Karangtengah, Bogor jadi yang paling jepretannya nyentuh, mungkin karena fotografernya bawa hati pas motret. Sementara sekelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Batumirah, Tegal dan Sukamanis, Sukabumi juga nggak kalah, buktiin bahwa fotografi di desa itu bukan cuma soal keindahan alam, tapi juga menangkap napas kehidupan.

Dan inilah yang paling ditunggu, Kelompok Terbaik atau Juara Umum. Kaputihan, Tasikmalaya keluar sebagai yang paling kinclong, bukan cuma karena menang di satu kategori, tapi karena totalitas mereka dari awal sampai akhir. Sementara sekelompok mahasiswa UBSI yang bertugas di Lengkong Karya (Tangerang Selatan) dan Desa Kertarahayu (Bekasi) menyusul, membuktikan bahwa kerja tim, ide gila, dan semangat nginep di pos ronda bisa jadi resep sukses di BSI Explore 2025.

Ketua Pelaksana, Ade Suryadi mengatakan, di ujung semua ini, disadarkan bahwa mahasiswa nggak cuma butuh kampus buat belajar, tapi juga butuh desa buat bertumbuh. Di BSI Explore 2025, mereka nggak sekadar menanam pohon atau ngajarin anak-anak, tapi juga menanam nilai dan memanen cerita.

“Karena kadang, pelajaran paling penting justru datang bukan dari dosen, tapi dari nenek-nenek desa yang bilang, ‘Nak, hidup itu nggak usah canggih, yang penting bener’. Kalau AI bisa diajarin bikin konten, maka mahasiswa bisa diajarin jadi manusia seutuhnya,” tandasnya.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *