Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Sebagai Kampus Digital Kreatif kayaknya lagi serius ngajak kita semua buat mikir. Bukan sekadar mikir gimana dapetin engagement, tapi mikir beneran: “Bisnis gue udah legal belum, ya?” Atau jangan-jangan masih nebeng nama ibu buat rekening bisnis dan mikir itu nggak masalah?
Hari Rabu, 28 Mei 2025 mendatang, di UBSI Kampus Cengkareng, bakal digelar seminar nasional bertajuk “Legal Smart, Business Strong: Kunci Sukses Bisnis di Era Digital” Dari judulnya aja udah kedengeran kayak tamparan lembut buat para pengusaha dadakan yang suka bikin brand tapi lupa ngurus izin.
Seminar ini nggak main-main. Keynote speaker-nya langsung dari pucuk pimpinan UBSI sendiri, Prof. Ir. Mochamad Wahyudi, Rektor UBSI. Wahyudi akan ngajak kita paham bahwa di balik bisnis yang estetik dan viral, ada pondasi hukum yang harus kuat. Jangan sampai bisnis kita cuma kuat di TikTok, tapi roboh di meja pengadilan.
Nggak cuma itu. Ada juga Dr (C) Abiwodo, seorang pemimpin cabang Bank BNI yang bakal bahas betapa pentingnya institusi keuangan dalam menopang bisnis digital yang compliant alias nggak nyerempet-nyerempet hukum. Dari pengelolaan keuangan sampai transparansi pajak, semua akan dibedah sampai ke akar-akarnya.
Tapi yang paling menyentuh justru bukan soal paparan teori atau nama besar pembicara. Yang bikin kita merenung adalah niat tulus dari UBSI untuk nyadarin kita semua—khususnya mahasiswa dan pelaku usaha pemula—bahwa hukum itu bukan sekadar pasal-pasal yang ribet dibaca. Hukum itu fondasi. Hukum itu perlindungan. Hukum itu jaring pengaman sebelum jatuh ke jurang kebangkrutan atau kasus penipuan.
Deni Gunawan, ketua pelaksana seminar, bilang ini bukan cuma urusan Prodi Hukum Bisnis. Ini urusan semua orang yang pengen hidup dari dunia digital tapi tetap mau tidur nyenyak karena tahu semua usahanya legal dan beretika.
“Jadi, buat kamu yang selama ini mikir hukum itu urusan orang-orang pakai jas dan dasi, sekarang saatnya mikir ulang. Dunia digital nggak cuma soal algoritma dan tren, tapi juga soal regulasi dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Dan siapa tahu, habis ikut seminar Hukum Bisnis ini, kamu jadi salah satu pengusaha digital yang bukan cuma viral karena produk, tapi juga dihormati karena patuh hukum. Kalau masih mikir bisnis kecil nggak perlu ngerti hukum, coba inget, Titanic itu tenggelam bukan karena badai, tapi karena nabrak es kecil yang nggak kelihatan.
0 Komentar