Bukan sekadar seminar biasa, tapi sebuah momen reflektif dan penuh arah, yaitu seminar Hukum Bisnis bertajuk “Legal Smart, Business Strong: Kunci Sukses Bisnis di Era Digital.” Di balik materi hukum bisnis yang serius dan berbobot, terselip percikan harapan—sebuah pemberitahuan tentang program beasiswa yang bikin mata para pelajar berbinar.
Di antara barisan peserta, ada Rommy Dwi Putra, siswa SMKN 42 Jakarta, yang menyimak pemaparan dari Dr. (c) Abiwodo, perwakilan dari BNI BSD, dengan raut wajah yang tak bisa disembunyikan semangatnya.
Materi tentang kepatuhan hukum dalam bisnis digital yang disampaikan Abiwodo membuka pikirannya, katanya, bahwa dunia digital bukan sekadar tempat orang kreatif jualan, tapi juga ladang hukum yang penuh tantangan.
Namun, yang paling menggerakkan hati Rommy justru bukan hanya pada bahasan regulasi dan risiko kepatuhan, tapi saat Kepala Kampus UBSI Cengkareng, Hardiyan, menyisipkan kabar baik soal program beasiswa yang dimiliki UBSI.
Rommy bukan satu-satunya yang antusias. Derry Arya Davanca dari SMK Mutiara Bangsa juga ikut terpikat. Baginya, seminar ini membuka mata, bahwa bisnis di era digital bukan lagi sekadar soal ide keren dan algoritma, tapi soal pijakan hukum yang kuat dan masa depan yang jelas. Ia bahkan mencatat semua detail tentang beasiswa yang disebutkan, berharap suatu hari bisa menjadi bagian dari keluarga besar UBSI.
Dan bukan cuma siswa yang merasa seminar ini bernilai. Adrianus Ichsan Putra, guru dari SMKN 53 Jakarta, dengan mata berbinar menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan ini.
Baginya, UBSI Sebagai Kampus Digital Kreatif tidak hanya menyediakan ruang edukatif, tapi juga memperlihatkan kepedulian nyata terhadap akses pendidikan tinggi. Ia bangga melihat program beasiswa yang tak hanya menyasar siswa pintar secara akademik, tapi juga mereka yang punya potensi di bidang lain, dari seni, olahraga, hingga teknologi digital.
Hardiyan menjelaskan bahwa UBSI tak ingin jadi kampus yang hanya hadir sebagai tempat kuliah, tapi sebagai institusi yang mengerti tantangan sosial dan ekonomi hari ini. Dalam kesempatan tersebut, ia memperkenalkan program beasiswa UBSI 2025 dengan penuh empati. Bukan cuma satu jalur, tapi empat.
Ada beasiswa Jalur Undangan “Indonesia Cerdas” untuk siswa ranking 1–10 dengan surat rekomendasi sekolah; ada Beasiswa Juara yang menyasar siswa dengan prestasi akademik atau non-akademik—termasuk hafidz Qur’an, atlet, atau bahkan pemenang lomba pageant dan SNBT warrior; ada pula Beasiswa Talenta Digital buat mereka yang punya skill desain, coding, UI/UX, hingga content creation; dan Beasiswa Golden Ticket bagi para juara nasional hingga internasional yang gap year-nya masih sah untuk daftar kuliah.
Yang bikin kabar ini makin menggugah adalah masa pendaftaran Beasiswa Juara untuk jalur SNBT sudah dibuka sejak 28 Mei hingga 30 Juni 2025. Syaratnya? Cuma unggah skor UTBK ke laman resmi UBSI di https://bsi.today/beasiswa. Gampang, murah senyum, dan penuh peluang.
Di akhir acara, suasana seminar seolah berubah jadi ruang pengharapan. Para siswa berdiskusi antusias, beberapa bahkan langsung membuka laman pendaftaran lewat ponsel mereka. Seminar hukum bisnis itu mungkin dimulai dari pembahasan regulasi dan etika, tapi ia diakhiri dengan sesuatu yang lebih membumi yaitu harapan.
0 Komentar