Bukan karena kopinya baru disuguhkan, tapi karena satu nama yang sudah akrab di kalangan mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Cengkareng muncul membawa angin segar, yaitu Hardiyan selaku Kepala Kampus UBSI Kampus Cengkareng. Dan kali ini, bukan untuk ngomongin SOP atau laporan akademik, melainkan soal beasiswa—iya, satu kata yang bisa bikin masa depan berubah arah.
Dalam atmosfer seminar bertema “Legal Smart, Business Strong: Kunci Sukses Bisnis di Era Digital” pada Rabu (28/5), Hardiyan menyelipkan satu momen reflektif—bahwa sebanyak apapun kita bicara tentang bagaimana bisnis harus taat hukum, semua itu tidak akan berarti jika akses menuju bangku kuliah saja masih jadi kemewahan.
“Karena faktanya, masih banyak anak-anak muda yang bukan tidak punya potensi, tapi belum punya pintu. Dan UBSI Sebagai Kampus Digital Kreatif mencoba membuka pintu itu melalui program Beasiswa 2025,” ungkapnya.
Hardiyan menjelaskan, UBSI punya empat jalur beasiswa yang bukan cuma menjaring anak-anak pintar secara akademik, tapi juga mereka yang punya semangat, prestasi, dan kemampuan digital yang relevan dengan zaman.
“Salah satu jalur yang paling dikenal adalah Beasiswa Jalur Undangan, atau yang UBSI sebut sebagai program Indonesia Cerdas. Program ini dirancang untuk siswa-siswi berprestasi dari berbagai daerah seperti Karawang, Cikampek, Cikarang, Purwokerto, Yogyakarta, hingga Kalimantan Barat. Siapa pun yang pernah duduk di peringkat 1 sampai 10 dan mendapat surat rekomendasi dari sekolah bisa ikut daftar. Lewat jalur ini, mahasiswa bisa mendapatkan potongan biaya kuliah sampai 100%—alias kuliah gratis sampai lulus,” paparnya.
Namun bukan hanya mereka yang unggul di atas kertas yang diberi peluang. UBSI juga membuka jalur Beasiswa Juara, yang memayungi siswa dengan prestasi beragam. Baik di bidang akademik seperti olimpiade atau karya ilmiah, maupun non-akademik seperti hafidz Qur’an, lomba seni, olahraga, bahkan kepemimpinan di sekolah seperti ketua OSIS. Tahun ini, jalur Beasiswa Juara juga menyasar peserta UTBK SNBT. Siswa yang mengikuti SNBT bisa mendaftarkan diri dan mengunggah bukti skor UTBK mereka ke laman resmi UBSI mulai 28 Mei sampai 30 Juni 2025.
“Ini bukan sekadar penghargaan atas perjuangan ikut tes nasional, tapi cara UBSI menyambut mereka yang mungkin belum lolos ke PTN namun masih ingin melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Buat anak-anak muda yang punya skill digital dan portofolio kece di bidang UI/UX, coding, data science, atau content creation, UBSI juga menyediakan Beasiswa Talenta Digital. Jalur ini terbuka untuk lulusan tiga tahun terakhir dan proses seleksinya dilakukan melalui portofolio dan wawancara. UBSI mencari mereka yang mungkin tidak berkilau di nilai rapor, tapi bersinar di dunia digital.
Dan bagi mereka yang sudah pernah membawa nama Indonesia di ajang nasional maupun internasional, UBSI juga punya Beasiswa Golden Ticket. Tanpa perlu seleksi akademik berlapis, jalur ini memberikan akses kuliah gratis langsung kepada siswa berprestasi luar biasa, selama masih dalam batas waktu tiga tahun setelah lulus sekolah.
Menurut Hardiyan, semua program beasiswa ini punya satu benang merah, yaitu akses. UBSI tidak ingin ada anak muda yang mimpi kuliahnya harus berhenti hanya karena terkendala biaya. Selain pembebasan biaya kuliah hingga 100%, para penerima beasiswa juga akan mendapat berbagai fasilitas tambahan seperti bebas biaya gedung, dan kesempatan masuk ke jaringan digital kreatif serta industri yang dimiliki UBSI.
“Bagi kamu yang ingin mendaftar, semua informasi dan pendaftaran bisa diakses lewat laman resmi UBSI https://bsi.today/beasiswa. Syaratnya juga tidak berbelit—asal kamu lulusan SMA/SMK/MA tahun 2023 hingga 2025, belum daftar ulang dan belum jadi mahasiswa kampus lain, kamu bisa mengajukan diri. Beberapa dokumen penting seperti surat pengajuan, foto, KTP atau kartu pelajar, CV, dan bukti prestasi perlu dilampirkan,” tuturnya.
Di akhir sesi, Hardiyan menutup dengan kalimat yang lebih berdaya daripada kata-kata motivasi di poster dinding kelas, “Hari ini kita bicara soal legalitas dalam berbisnis. Tapi besok, kita harus memastikan semua anak bangsa bisa duduk di kelas itu dulu, sebelum kita ajak mereka paham hukum.”
Sebuah pesan yang mengingatkan kita, bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab kampus, tapi keadilan sosial yang harus diperjuangkan bersama. UBSI, lewat semangat beasiswanya, bukan cuma ngajarin soal hukum bisnis. Tapi juga mengajarkan bahwa untuk sukses di era digital, semua orang harus punya peluang yang sama untuk memulai.
0 Komentar