Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak, dan diikuti oleh berbagai sekolah menengah dari dalam dan luar kota.
Meski harus mengakui keunggulan SMK Immanuel Pontianak di partai final, semangat dan permainan solid yang ditunjukkan sejak babak awal patut diacungi jempol.
Coach Remigius Romi, pelatih tim basket SMA Gembala Baik, mengaku bersyukur atas pencapaian anak-anak asuhnya. Bagi Romi, kunci permainan ada pada arahan simpel namun efektif: bermain dengan hati dan menikmati pertandingan.
SMA Gembala Baik Main dengan Hati
“Saya memang selalu bilang ke anak-anak, main dulu dengan baik, soal hasil nanti belakangan. Yang penting fokus, jaga permainan, dan tetap tenang,” ungkapnya.
Sepanjang turnamen, Gembala Baik tampil konsisten. Meski tekanan sempat datang saat laga-laga krusial, tim tetap tampil tenang dan kompak. Menurut Coach Romi, tidak ada tantangan besar yang benar-benar menghambat timnya.
“Kami jalani semua dengan sukacita. Nggak ada tekanan. Anak-anak main lepas dan itu yang bikin mereka bisa sampai final,” tambahnya.
Di luar pertandingan, Coach Romi juga menilai ajang BSI Flash 2025 sebagai event yang positif bagi pelajar di Pontianak dan sekitarnya.
“Event BSI Flash ini cukup bagus. Semoga ke depannya makin sukses dan bisa terus jadi ruang buat pelajar nunjukin potensi mereka,” katanya.
Soal keikutsertaan tahun depan? Coach Romi membuka kemungkinan besar untuk ikut kembali. “Kemungkinan kami ikut serta lagi. Tapi ya kita lihat nanti, semoga tim makin kuat,” ujarnya sambil tersenyum.
Dengan gaya bermain yang tenang namun penuh semangat, SMA Gembala Baik telah membuktikan bahwa bermain dengan hati bisa membawa hasil yang tak kalah membanggakan. Selamat untuk runner-up BSI Flash 2025!
0 Komentar