SMA 2 Pontianak

Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak ini menjadi pembuktian semangat bertanding tanpa beban bisa menghasilkan hasil yang positif.

Wawan Nugroho, pelatih tim voli SMAN 2 Pontianak, mengaku tak menyangka anak asuhnya bisa menembus posisi juara harapan. Ia menyebut timnya tidak memiliki target khusus karena sedang dalam masa transisi setelah banyak pemain kelas 12 lulus.

SMA 2 Pontianak Cukup Main Lepas, Dapat Juara Harapan

“Sebagai coach saya bersyukur, senang, dan bangga bisa membawa SMA N 2 Pontianak menjadi juara harapan. Kami tak punya target apa-apa karena memang masih banyak kekurangan dalam tim,” ungkap Wawan.

Ia menjelaskan bahwa banyak strategi sebenarnya bisa diterapkan, tetapi semuanya bergantung pada lawan yang dihadapi. Minimnya pemain inti terutama di posisi quicker menjadi tantangan tersendiri dalam menyusun pola permainan menyerang.

Selain itu, tantangan mental juga menjadi sorotan. Menurutnya, tim lawan banyak yang memiliki komposisi lengkap dan mental bertanding yang kuat, sedangkan tim SMA 2 Pontianak masih dalam proses pembentukan karakter bermain.

Meski demikian, Wawan mengapresiasi pelaksanaan turnamen yang diselenggarakan oleh UBSI Kampus Pontianak.

“Pandangan kami sangat baik sekali karena UBSI bisa mengadakan turnamen buat anak-anak kami. Standarnya sudah baik sekali dari segala hal,” ujarnya.

Dengan pengalaman ini, timnya berkomitmen untuk kembali ikut serta tahun depan dengan kesiapan yang lebih matang. Ia berharap BSI Flash bisa terus menjadi agenda tahunan yang membuka ruang bagi pengembangan bakat pelajar dalam olahraga voli, baik untuk putra maupun putri.

Kategori:

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *