Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kampus Sukabumi, mengadakan seminar bertajuk “Memahami Sistem Perpajakan Digital di Era Modern”, Kamis (4/7) silam secara hybrid.
Narasumber yang dihadirkan ialah Masykur penyuluh Madya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Wilayah Kalimantan Barat, yang memberikan wawasan langsung terkait kebijakan perpajakan 2025 dan tantangan dunia pajak digital.
Praktisi Ditjen Pajak Dorong Mahasiswa UBSI Jadi Konsultan Pajak Andal
Dalam paparannya, Masykur mengulas beberapa poin penting, seperti pemanfaatan e-Filing dan e-Faktur, implementasi e-Billing, serta kebijakan baru DJP yang mulai berlaku tahun 2025. Ia juga menekankan pentingnya kecermatan dalam pengisian SPT elektronik dan peluang karier di sektor pajak.
“Digitalisasi pajak bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Mahir menggunakan aplikasi DJP seperti e-Billing dan e-Faktur akan menjadi nilai tambah besar bagi lulusan SIA, terutama jika ingin berkarier sebagai konsultan pajak atau analis kebijakan fiskal,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Jumat (11/7).
Seminar ini dimoderatori oleh Wanty Eka Jayanti, yang turut mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan kompetensi di bidang akuntansi berbasis teknologi. Ia menegaskan bahwa adaptasi terhadap sistem digital merupakan kunci agar lulusan SIA mampu bersaing di dunia kerja.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Salah satunya diungkapkan oleh Khofifah, mahasiswa semester IV, yang merasa mendapatkan banyak wawasan baru. “Seminar ini membuka wawasan saya tentang integrasi teknologi dalam sistem pajak. Sekarang saya lebih percaya diri untuk magang di kantor pajak,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, UBSI terus memperkuat perannya dalam mencetak lulusan yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri. Ke depan, Prodi SIA berencana menggelar pelatihan lanjutan terkait software akuntansi dan perpajakan sebagai bentuk persiapan menghadapi tantangan dunia kerja berbasis digital.
0 Komentar